
Masa Masa depan bangsa terletak pada generasi mudanya. Itulah ungkapan yang sering kita dengar. Makna masa depan bangsa, pada dasarnya adalah keadaan perekonomian kita dimasa mendatang. Harus disadari, manakala generasi muda dan pengusaha muda kita tidak dipersiapkan dengan matang untuk menghadapai persaingan, bisa jadi pasar dalam negeri akan dikuasai pihak asing. Hal ini terjadi karena para pengusaha muda dan generasi muda kita kurang memiliki jiwa, sikap dan semangat wirausaha sehingga mudah kalah dalam persaingan usaha. Kekhawatiran itu telah diantisipasi oleh pemerintah berharap bahwa kedepan perekonomian kita akan lebih berkembang oleh para pengusaha muda Indonesia, agar pasar dalam negeri tidak dikuasai oleh pihak asing.
Bila dikaji lebih jauh, makna gerakan kewirausahaan tersebut adalah bagaimana agar para anak muda tertarik dengan dunia wirausaha, dan bahkan berwirausaha adalah menjadi pilihan hidupnya . Diakui bahwa sampai saat ini angkatan kerja kita kecenderungannya adalah mencari pekerjaan, bukan menciptakan pekerjaan. Padahal manakala mampu menciptakan pekerjaan buat dirinya yang disertai dengan jiwa, sikap dan semangat wirausaha pada giliranya akan dapat membuka kesempatan kerja untuk orang lain. “Jangan takut gagal. gagal adalah sebuah vitamin. menjadi wirausaha itu seperti seorang perintis kawasan baru, penjelajah rimba raya, atau juga pendaki gunung, yang selalu mencari puncak- puncak taklukan baru. mereka bermimpi, maju bergerak menuju tantangan, dan tidak gentar memikul resiko. ringkasnya, wirausaha sejati itu berani rugi, berani malu, berani terkenal, dan juga berani kaya dan dermawan membantu sesama yang membutuhkan.
Tentunya, permasalahan yang mendasar adalah bagaimana agar supaya para pemuda kita berani terjun melangkah dan tidak takut gagal? . Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah melalui jalur pendidikan, dengan menerapkan model pembelajaran kewirausahaan yang disebut Kelompok belajar usaha. Kelompok belajar Usaha ini, sebenarnya telah diterapkan pada beberapa Sanggar belajar, namun belum banyak gaungnya. sudah saatnya pula jalur pendidikan formal menerapkan model pembelajaran tersebut agar anak didik yang notabene adalah generasi muda sudah mulai mengenal lika- liku wirausaha, sehingga pada akhirnya berwirausaha adalah karier masa depannya Secara umum pengertian kelompok ialah himpunan dua orang atau lebih yang sedang berusaha mencapai tujuan tertentu. Sebuah kelompok memiliki ciri antara lain;adanya tujuan kelompok, adanya kepemimpinan, adanya interaksi dan adanya tata tertib kelompok.
Kelompok belajar usaha adalah sekelompok peserta didik, sekitar 5 atau 6 orang, dimana mereka menjalankan kegiatan usaha bisnis yang disepakati bersama. Melalui kelompok belajar usaha ini memungkinkan mereka melatih diri menjadi wirausahan, dan berlatih menghadapi berbagai persoalan nyata yang harus segera dipecahkannya.
Dalam pengorganisasiannya, manakala kelompok telah terbentuk, langkah awal adalah melakukan pengamatan atas peluang usaha yang ada disekitar kehidupan mereka. Dari analisis tersebut akan muncul berbagai peluang usaha. Selanjutnya melalui pembahasan dan diskusi kelompok disepakati satu peluang usaha yang pas dengan kebutuhan pasar serta sesuai dengan sumber daya yang mereka miliki seperti peralatan, permodalan dan sumber daya lainnya. Tahap selanjutnya adalah melangkah dan bertindak. Tidak ketinggalan pula mereka harus memiliki berbagai buku catatan yang berkaitan dengan keuangan, barang dagangan, peralatan dan pencatatan lainnya. Peran guru/ pembimbing dalam hal ini adalah sebagai konsultan. Bila perlu mereka membuat slogan, motto atau semboyan untuk motivasi diriLearning by doing
Learning by doing ( belajar melalui aktivitas kegiatan nyata ) merupakan sebuah teori yang dipopulerkan oleh John Dewey. Konsep dasar teori tersebut adalah menempatkan proses melakukan (doing) sebagai unsur utama dalam pembelajaran, sedangkan proses lainnya seperti mendengarkan (hearing) adalah proses pendukung.
Dengan demikian, membangun jiwa, sikap dan semangat wirausaha melalui learning by doing dalam bentuk kelompok belajar usaha sangatlah tepat karena paling tidak terdapat tiga kelebihan yakni;
-
Melalui kelompok belajar usaha akan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berinteraksi dan berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan belajar usaha. Konsep dasar learning by doing adalah persepsi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (child-centered education)
-
Model pembelajaran ini dapat memberi kesempatan untuk mengaktualisasikan kemampuan pikiran dan mental serta akan belajar beradaptasi dengan lingkungan menghadapi berbagai persoalan yang timbul. Dengan demikian akan dapat mengasah jiwa, sikap semangat wirausahanya
-
Kelompok belajar usaha akan mampu mendorong munculnya berbagai inovasi dan kreativitas, karena dalam pemahaman bisnis bahwa situasi pasar akan selalu bergerak. Dengan demikian model belajar ini akan menyadarkan dan mempertinggi pengetahuan tentang dunia nyata wirausaha serta dapat mengembangkan kreatifitas sesuai dengan kebutuhan pasar
Pengorganisasian belajar
Pelaksanaan Kelompok belajar usaha bagi pendidikan formal memang tidaklah mudah namun bukan berarti sulit atau tidak bisa dilaksanakan. Hal ini disebabkan oleh pengaturan jadwal mata pelajaran lain yang harus diberikan kepada anak didik agar memiliki pengetahuan yang utuh. Mereka harus belajar dikelas dibatasi oleh dinding. Dilain pihak pembelajaran wirausaha haruslah mengacu kepada kebutuhan pasar yang tidak dibatasi dinding kelas, dalam arti saat diperlukan harus sudah siap dipasaran. Untuk itu melalui Manajemen Berbasis Sekolah ( MBS), Pengelola sekolah dalam hal ini Kepala sekolah sebagai pemimpin dan sekaligus sebagai manajer harus mampu berinovasi menyusun desain pembelajaran Kewirausahaan, agar pengetahuan teori dikelas dan praktek nyata dimasyarakat dapat berjalan seiring. Belajar wirausaha pada dasarnya memang harus dipraktekkan. Do and action
Catatan
Pilih Cara Agamis untukMemberikan Reward kepada Karyawan dan Mitra Bagian Pemasaran
